Senin, 21 November 2011

praktikum cara membuat medium MS (Murashige & Skoog), Media Vacin dan Went (VW), Media Woody Plant Medium (WPM)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Selain sebagai tempat tumbuh, media tanam merupakan penyedia unsur hara danzat-zat lain yang diperlukan eksplan untuk tumbuh. Seperti halnya dengan tanaman utuh, jaringan tanaman juga memerlukan unsure hara makro (N, P, K, Ca, Mg, danS) dan unsur hara mikro (Fe, Zn, Bo, Cu, Mo, dan Co). Karena yang ditanam adalah sepotong kecil jaringan atau sekelompok sel, media tanam haruslah dapat menyediakan bahan-bahan lain yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan jaringan tanaman sehingga tanaman dapat melakukan regenerasi
       Media kultur jaringan memiliki karakteristik masing-masing. Artinya tidak semua media dapat digunakan pada semua kultur tanaman. Karena beberapa media yang ada memiliki perbedaan knadungan dan konsentrasi zat-zat yang diperlukan atau digunakan pada kultur.

1.2  Tujuan
Praktikum ini bertujaun untuk:
Mengetahui dan mempraktikan cara membuat medium MS (Murashige & Skoog), Media Vacin dan Went (VW), Media Woody Plant Medium (WPM)




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media
Untuk memenuhi factor pertumbuhan tanaman, media kultur jaringan yang baik mengandung (Anonimous, 2009):
1. Hara anorganik. 12 hara mineral yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan beberapa hara yang dilaporkan mempengaruhi pertumbuhan in vitro
2. Sumber karbon. Tanaman dalam kultur jaringan tumbuh secara heterotrof dan karena mereka tidak cukup mensintesa kebutuhan karbonnya, maka sukrosa harus ditambahkan ke dalam media. Sumber karbon ini menyediakan energy bagi pertumbuhan tanaman dan juga sebagai bahan pembangun untuk memproduksi molekul yang lebih besar yang diperlukan untuk tumbuh.
3.Agar. Eksplan yang dikulturkan harus selalu bersinggungan atau terkena dengan medianya. Bahan pemadat media yang paling banyak digunakan adalah agar-agar. Agar-agar adalah campuran polisakarida yang diperoleh dari beberapa spesies algae. Dalam analisa unsur, diperoleh data bahwa agar-agar mengandung sedikit unsur Ca, Mg, K, dan Na
4. Air. distilata biasanya digunakan dalam kultur jaringan, dan banyak lab menggunakan aquabides (air destilata ganda).
5. Pemilihan Media.




BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
          Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 01 November 2011, 08 November 2011, pukul 12.30-14.00 wib dan bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi.

3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada acar pembuatan media ini adalah magnetic stirrer, timbangan analitik, tabung Erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, pengaduk, hot plate and sakker, pH meter, botol kultur, autoklaf, karet gelang, plastic seal
Bahan yang digunakan adalah:
a. Media Murashige dan skoong (MS)

1.     Stok A senyawa NH4NO3
2.    Stok B senyawa KNO3
3.    Stok C senyawa KH2PO4,H3BO3,KI,NaMoO4.2H2O,CoCl2.6H2O
4.    Stok D senyawa CaCl2.2H2O
5.    Stok E senyawa MgSO4.7H2O,MnSO4.4H2O,ZnSO4.4H2O,CuSO4.5H2O
6.    Stok F senyawa Na2EDTA,FeSO4.7H2O
7.    Myo-inositol
8.    Glisin
9.    Niasin
10. Pridoksin-HCl
11.  Tiamin Hcl
12. Sukrosa
13. Agar


b. Media Vacin dan Went (VW)              

1.   Stok A senyawa NH4NO3
2.  Stok B senyawa KNO3
3.  Stok C senyawa KH2PO4,H3BO3,KI,NaMoO4.2H2O,CoCl2.6H2O
4.  Stok D senyawa CaCl2.2H2O
5.  Stok E senyawa MgSO4.7H2O,MnSO4.4H2O,ZnSO4.4H2O,CuSO4.5H2O
6.  Stok F senyawa Na2EDTA,FeSO4.7H2O
7. Sukrosa
8. Agar
9. Air kelapa



c.   Media Woody Plant Medium (WPM)

1.   Stok A senyawa NH4NO3
2.  Stok B senyawa KNO3
3.  Stok C senyawa KH2PO4,H3BO3,KI,NaMoO4.2H2O,CoCl2.6H2O
4.  Stok D senyawa CaCl2.2H2O
5.  Stok E senyawa MgSO4.7H2O,MnSO4.4H2O,ZnSO4.4H2O,CuSO4.5H2O
6.  Stok F senyawa Na2EDTA,FeSO4.7H2O
7.  Myo-inositol
8.  Glisin
9.  Niasin
10.Pridoksin-HCl
11 Tiamin Hcl
12. Sukrosa
13. Agar


3.3  Prosedur Kerja
1.     Pembuatan Media kultur
a. Media Murashige dan skoong (MS)
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukkan stok A kedalam elenmeyer sebanyak 4,85 mL, stok B sebanyak 50 mL, stok C sebanyak 50 mL, stok D sebanyak 50 mL, stok E sebanyak 5 mL, stok F sebanyak 5 mL serta stok vitamin 10 mL.
3. Tambahkan air aquades hingga volumenya 1000 mL, Tambahkan sedikit prolin sukrosa 30 g dan agar 7 g.
4. Masukkan  magnetic stirrer ke dalam elenmayer yang berisi larutan, letakkan elenmeyer tersebut di atas hotplate sehingga larutan akan di panaskan dan akan teraduk
5. Setelah larutan mendidih matikan hot plate lalu diamkan sebentar
6. Ukur pH larutan dengan pH meter hingga pHnya 5,6
7. Pindahkan larutan ke dalam media secukupnya
8. Sterilisasi dalam autoclove
9, Setelah sterilisasi susun media tersebut dalam rak yang tersedia


b. Media Vacin dan Went (VW)
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukkan (NH4)2NO3 kedalam elenmeyer sebanyak 1000 mg, KNO3  sebanyak 1050 mg, KH2PO4 sebanyak 500 mg, MgSO4.7H2O sebanyak 5000 mg, MnSO4.4H2O sebanyak 14 mg, (Ca2)3PO4 sebanyak 500 mg serta Fe3-Tartrat 56 mg.
3. Tambahkan air aquades hingga volumenya 1000 mL,  sukrosa 20 g dan agar 7 g.
4. Masukkan  magnetic stirrer ke dalam elenmayer yang berisi larutan, letakkan elenmeyer tersebut di atas hotplate sehingga larutan akan di panaskan dan akan teraduk
5.  Setelah larutan mendidih matikan hot plate lalu diamkan sebentar
6.    Buat 4 ulangan 10%, 20%, 30%, 40%
Ø  Untuk ulangan 10% masukan larutan sebanyak 225 mL tambahkan air kelapa 25 Ml
Ø  Untuk ulangan 20% masukan larutan sebanyak 200 mL tambahkan air kelapa 50 mL
Ø  Untuk ulangan 30% masukan larutan sebanyak 175 mL tambahkan air kelapa 75 mL
Ø  Untuk ulangan 40% masukan larutan sebanyak 150 mL tambahkan air kelapa 100 mL
7. Ukur pH larutan dengan pH meter hingga pHnya 5,6
8. Pindahkan larutan ke dalam media secukupnya
9. Sterilisasi dalam autoclove
10. Setelah sterilisasi susun media tersebut dalam rak yang tersedia


c.   Media Woody Plant Medium (WPM)
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukkan stok A kedalam elenmeyer sebanyak 4,85 mL, stok B sebanyak 50 mL, stok C sebanyak 50 mL, stok D sebanyak 50 mL, stok E sebanyak 5 mL, stok F sebanyak 5 mL serta stok vitamin 10 mL.
3. Tambahkan air aquades hingga volumenya 1000 mL, Tambahkan sedikit prolin sukrosa 30 g dan agar 7 g.
4. Masukkan  magnetic stirrer ke dalam elenmayer yang berisi larutan, letakkan elenmeyer tersebut di atas hotplate sehingga larutan akan di panaskan dan akan teraduk
5. Setelah larutan mendidih matikan hot plate lalu diamkan sebentar
6. Ukur pH larutan dengan pH meter hingga pHnya 5,6
7. Pindahkan larutan ke dalam media secukupnya
8. Sterilisasi dalam autoclove
9, Setelah sterilisasi susun media tersebut dalam rak yang tersedia

2.   Sterilisasi Media
 Melakukan sterilisasi Alat dan Media Kultur
-  Memasukkan botol-botol berisi media dan alat-alat kultur yang telah dibungkus kertas koran ke dalam autoklaf untuk proses sterilisasi pada suhu 121 C, tekanan 1,5 kg/cm2 selama 45 menit.
-   Menyimpan media pada rak penyimpanan media yang bertujuan untuk mengantisipasi ada tidaknya kontaminasi pada media sehingga   dapat   dicegah    penggunaan media yang  telah terkontaminasi pada saat penanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
Dari media yang dibuat dengan berbagai komposisi, terdapat dua media Vacin dan Went yang kontam. Selain dari ini media dapat di gunakan.
4.2  Pembahasan
Media yang di buat dengan berbagai komposisi dengan nama yang berbeda dapat digunakan sebagai media tumbuh eksplan. Media yang digunakan dalam penanaman adalah media yang steril sebab media yang kontam tidak akan dapat menjadai media tumbuh explan.
Media VW yang ditambahkan air kelapa banyak digunakan dalam penggunaannya, jenis kelapa tidak memberikan efek yang berbeda terutama antara kelapa varietas genjah kuning dan varietas genjah hijau. Selain  itu, air kelapa  juga mengandung zeatin dan ribozeatin (kelompok zat  tumbuh sitokinin)  yang mempunyai  kemampuan  dalam merangsang  pembelahan  dan  diferensiasi sel,  terutama dalam hal pembentukan pucuk  tanaman dan pertumbuhan akar  (Hess, 1975 didalam Widiastoety et al., 1997). Selain  itu, air kelapa  juga mengandung karbohidrat yang  merupakan  bahan  dasar  untuk  menghasilkan  energi  dalam  proses  respirasi  dan  bahan pembentukan  sel-sel  baru.  Penggunaan  air  kelapa  tua  kurang  berdampak  positif  karena kandungan  zat  hara  dalam  air  kelapa  tersebut  telah  tidak mencukupi  lagi  bagi  kebutuhan tanaman.  Dalam  hal  ini,  unsur-unsur  hara  tersebut  telah  digunakan  untuk  pembentukan daging buah air kelapa (Widiastoety et al., 1997).
Media Murashige & Skoog (media MS) merupakan perbaikan komposisi media Skoog,. Media MS mengandung 40 mM N dalam bentuk NO3 dan 29 mM N dalam bentuk NH4+. Kandungan N ini, lima kali lebih tinggi dari N total yang terdapat pada media Miller, 15 kali lebih tinggi dari media tembakau Hildebrant, dan 19 kali lebih tinggi dari media White.
Media WPM (Woody Plant Medium) yang dikembangkan oleh Lioyd & Mc Coen pada tahun 1981, merupakan media dengan konsentrasi ion yang lebih rendah dari media MS.


BAB V
KESIMPULAN
 Kesimpulan
            Untuk membuat suatu media diperlukan beberapa komponen umum, antara lain: hara makro, hara mikro, asam amino dan N organik, gula, senyawa kompleks alami, vitamin, buffer, arang aktif, ZPT, dan bahan pemadat. Untuk membuat media MS dapat dipergunakan larutan stok yang telah dibuat dan dipersiapkan sebelumnya, penggunaan larutan stok ini dapat mempermudah dan mempercepad dalam pembuatan media MS.
            Selain peralatan kultur jaringan, media merupakan salah satu faktor utama dalam keberhasilan kultur. Media kultur jaringan tanaman harus berisi semua zat yang diperlukan untuk menjamin pertumbuhan eksplan yang ditanam.Media kultur jaringan memiliki karakteristik masing-masing. Artinya tidak semua media dapat digunakan pada semua kultur tanaman. Karena beberapa media yang ada memiliki perbedaan kandungan dan konsentrasi zat-zat yang diperlukan atau digunakan pada kultur.



BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain, H.2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta. PT Bumi Angkasa.
Zulkarnain, H. 2005. Penuntun Praktikum Kultur Jaringan Tanaman. Jambi. Universitas Jambi.














Laporan Praktikum Kultur Jaringan
”Pembuatan Media Kultur Jaringan’’



Oleh:
Nama        : Bondan Wiranata
NIM    : D1A009075

Agroekoteknologi Agronomi A
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar