METODE HARGA POKOK PROSES – LANJUTAN
1. PERSEDIAAN
PRODUK DALAM PROSES AWAL
Dalam suatu departemen produksi, produk
yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk
dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses awal periode ini
membawa harga pokok produksi per satuan yang berasal dari periode sebelumnya,
yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok produksi per satuan yang
dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan dalam periode sekarang.
Dengan demikian jika dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai yang
ditranfer ke gudang atau ke departemen berikutnya, harga pokok yang melekat
pada persedian produk dalam proses awal akan menimbulkan masalah dalam
penentuan harga pokok produk selesai tersebut.
2. METODE
HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
Dalam metode ini, harga pokok persediaan
produk dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, dan
jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan
harga pokok rata-rata tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian
digunakan untuk menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
departemen berikutnya atau ke gudang dengan cara mengalikannya dengan jumlah
kuantitasnya.
3. METODE
HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG – DEPARTEMEN PERTAMA
Dalam departemen produksi pertama, biaya
yang harus diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produk adalah biaya yang
melekat pada persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi yang
dikeluarkan dalam periode sekarang. Biaya yang melekat pada persediaan produk
dalam proses awal merupakan biaya yang berasal dari periode sebelumnya. Dalam
metode harga pokok rata-rata tertimbang ini, biaya yang berasal dari periode
sebelumnya ditambah dengan biaya dari periode sekarang, kemudian dihitung
rata-ratanya dengan cara membagi jumlah tersebut dengan unit ekuivalensi unsur
biaya yang bersangkutan.
4. METODE
HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG – DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN KEDUA
Harga pokok produk yang dihasilkan oleh
departemen produksi setelah departemen produksi yang pertama merupakan harga
pokok kumulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen (atau
departemen – departemen) sebelumnya dengan biaya produksi yang ditambahkan
dalam departemen yang bersangkutan.
Dalam metode harga pokok rata-rata
tertimbang, untuk menghitung harga pokok per satuan kumulatif produk yang
dihasilkan departemen setelah departemen produksi pertama, perlu dihitung
rata-rata harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya
dan harga pokok rata-rata yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen
pertama yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar