Macam-Macam Pendekatan
Pembelajaran
Posted on 21 Desember 2009 by
alhafizh84
Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Berikut ini adalah postingan
saya sebelumnya, yaitu tentang beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Adapun maksud saya menuliskannya kembali adalah untuk mempermudah
pengunjung untuk membaca tulisan ini. Beberapa pendekatan yang dimaksud antara
lain sebagai berikut :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi
pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga
ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan
itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang
untuk keberhasilan suatu tujuan.
Sebagai contoh : Apabila dalam
tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat mengelompokan makhluk hidup, maka
guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa
sudah dapat mengelompokan makhluk hidup. Metode yang digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut dapat berupa metode tugas atau karyawisata.
2. Pendekatan konsep
Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan
melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa
metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan
lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar.
Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat
kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering digunakan pendekatan
lingkungan.
4. Pendekatan inkuiri
Penggunaan pendekatan inkuiri
berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para ahli peneliti ( Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri dibedakan
menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka. Perbedaan
antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan
dari kegiatannya.
5. Pendekatan penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan
berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan
sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada
menemukan sesuatu yang benar – benar baru. Pada umumnya materi yang akan
dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang
proses pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
6. Pendekatan proses
Pada pendekatan proses, tujuan
utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan
proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan.
Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984.
Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam
kegiatan belajar.
7. Pendekatan interaktif ( pendekatan pertanyaan
anak )
Pendekatan ini memberi
kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan
penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire &
Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat
bervariasi sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah mengumpulkan,
memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.
8. Pendekatan pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah
berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran
tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan
menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi
kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya
sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi
petunjuk.
9. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (
STM )
Hasil penelitian dari National
Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa
pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa
perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada
aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan
konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai
fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat.
Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup
juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah
yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah –
langkah ilmiah
10. Pendekatan terpadu
Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan
antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan
pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran
melibatkan lebih dari satu cara pandang.
Pendekatan terpadu dapat
diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di
tingkat pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan terpadu yang sedang
berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba – laba, model
keterpaduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar