MAcam -Macam Pendekatan
PeMBELajaRan
1. PENDEKATAN KONSTEKTUAL
Pendekatan Kontekstual atau
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US
Departement of Education,2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa
makna belajar,manfaatnya,dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya.
Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai
hidupnya nanti. Sehingga,akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri
yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan
berusaha untuk menggapinya
http://zalva-kapeta.blog.spot.com
Pendekatan konstektual
merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.pendekatan kontekstual
sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen komponen pembelajaran yang efektif
yaitu konstruktivisme,bertanya,menemukan,masyarakat
belajar,pemodelan,refleksi,penilaian sebenarnya.
http://maistrofisika.blogspot.com
Dalam pengajaran kontekstual
memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu:
1.Mengaitkan adalah strategi
yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi
ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa.
Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi
baru.
2. Mengalami merupakan inti
belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru
dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih
cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan
bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
3. Menerapkan. Siswa
menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru
dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
4. Kerjasama. Siswa yang
bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan.
Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang
komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa
mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
5. Mentransfer. Peran guru
membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan
hapalan
Doantara Yasa (dalam web
http://ipotes.wordpress.com )
2. PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Pendekatan konstruktivisme
merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat
kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan
konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam
pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan
masyarakat.
Dalam pendekatan
konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar dalam
kegiatan pembelajaran. Olek karena itu ,guru lebih mengutamakan keaktifan siswa
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang
sesuai dengan materi yang disajikan unutk
meningkatkankemampuansiswasecarapribadi.
Jadi pendekatan
konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan pengalaman langsung
dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
http://emanbateportofolio.blogspot.com
Secara umum yang disebut
konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan
arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada
satupun teori belajar tentang konstruktivisme,namun terdapat beberapa
pendekatan konstruktivis,misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan
matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan
berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme
sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu lah yang
utama (konstruktivisme individu).
Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis
yang tertarik dengan pengetahuan individu,kepercayaan,konsep diri atau
identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset
mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang
membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
Konstruktivisme social
Berbeda dengan
Piaget,Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial,yaitu terhadap
apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama.
Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam
konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya
membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan
konstruktivisme
Dengan adanya pendekatan
konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan
oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung
sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan
menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
Antara pengetahuan-pengetahuan
yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
Setiap siswa mempunyai
peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
Peran guru hanya sebagai
pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta
memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang
dipelajari
Deceng (dalam web http://deceng.wordpress.com)
3. PENDEKATAN DEDUKTIF
Pendekatan deduktif
(deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik
satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih
dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
http://zalva-kapeta.blog.spot.coml
Pendekatan deduktif merupakan
proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai
pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan
diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke dalam
keadaan khusus.
http://maistrofisika.blogspot.com
4. PENDEKATAN INDUKTIF
Pendekatan induktif menekanan
pada pengamatan dahulu,lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.
Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari
khusus menjadi umum.
http://zalva-kapeta.blog.spot.com
Pendekatan induktif merupakan
proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum
APB Statement No. 4 adalah
contoh dari penelitian induksi,Statement ini adalah suatu usaha APB untuk
membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan
observasi dari praktek yang ada.
PerbedaanPendekatanDeduktifdanInduktif
Teori normatif (normative
theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement) yang berisi satu atau
lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh,premis
yang menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting reports) seharusnya
didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi (net
realizable value measurements of assets) merupakan premis dari teori normatif.
Sebaliknya,teori deskriptif (descriptive theory) berupaya untuk menemukan
hubungan yang sebenarnya terjadi.
http://maistrofisika.blogspot.com
5. PENDEKATAN KONSEP
Pendekatan konsep adalah
pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan
tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep
merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
http://www.sribd.com
Pendekatan Konsep merupakan
suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa
memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep
adalah:
a.Konsep memiliki
gejala-gejala tertentu
b.Konsep diperoleh melalui
pengamatan dan pengalaman langsung
c.Konsep berbeda dalam isi
dan luasnya
d.Konsep yang diperoleh
berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e Konsep yang benar membentuk
pengertian
f. Setiap konsep berbeda
dengan melihat ‘ciri-ciri tertentu
Kondisi-kondisi yang
dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep
adalah:
a.Menanti kesiapan
belajar,kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
b.Mengetengahkan konsep dasar
dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
c.Memperkenalkan konsep yang
spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
d Penjelasan perlahan-lahan
dari yang konkret sampai ke yang abstrak.
Langkah-langkah mengajar
dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu,
a.Tahap enaktik
Tahap enaktik dimulai dari:
- Pengenalan benda konkret.
- Menghubungkan dengan pengalaman lama atau
berupa pengalaman baru.
- Pengamatan,penafsiran tentang benda baru
b.Tahap simbolik
Tahap simbolik siperkenalkan
dengan:
- Simbol,lambang,kode,seperti
angka,huruf. kode,seperti (?=,/) dll.
- Membandingkan antara contoh dan non-contoh
untuk menangkap apakah siswa cukup
mengerti akan ciri-cirinya.
- Memberi nama,dan istilah serta defenisi.
c.Tahap ikonik
Tahap ini adalah tahap
penguasaan konsep secara abstrak,seperti:
- Menyebut
nama,istilah,defmisi,apakah siswa sudah mampu
mengatakannya
http://maistrofisika.blogspot.coml
6. PENDEKATAN PROSES
pendekatan proses merupakan
pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
http://maistrofisika.blogspot.com
Pendekatan proses adalah
pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta
didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk
melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor
peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat
mengilustrasikan atau memodelkan dan
bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses
yang mencakup kebenaran cara kerja,ketelitian,keakuratan,keuletan dalam
bekerrja dan sebagainya.
http://www.sribd.com
7. PENDEKATAN SAINS,TEKNOLOGI
DAN MASYARAKAT
Pendekatan Science,Technology
and Society (STS) atau pendekatan Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM)
merupakan gabungan antara pendekatan
konsep,keterampilan proses,CBSA,Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.
(Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris
disebut Sains Technology Society (STS),Science Technology Society and
Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun
istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam
berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di masyarakat.
Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang
cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga mampu
mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat
serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya
Filosofi yang mendasari
pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu peserta didik menyusun
sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah
mereka ketahui.
http://maistrofisika.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Dantara Yasa. Pendekatan
Kontekstual. http://ipotes.wordpress.com.Pada tanggal 27 september jam 20.00
wib
Deceng. Teori Belajar
Konstruktivisme. http://deceng.wordpress.com. Pada tanggal 27 september jam
20.00 wib
Pendekatan Konstruktivisme.
http://emanbateportofolio.blogspot.com.Pada tanggal 15 september jam11.00 wib
http://maistrofisika.blogspot.com/2009/05/lt.fisika.html
http://www.sribd.com/doc/12429922/pendekatan
dan metode
http://zalva-kapeta.blog.spot.com/2009/02/gaya-belajar.html
1. PENDEKATAN KONSTEKTUAL
Pendekatan Kontekstual atau
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US
Departement of Education,2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa
makna belajar,manfaatnya,dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya.
Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya
nanti. Sehingga,akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang
memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan
berusaha untuk menggapinya
http://zalva-kapeta.blog.spot.com
Pendekatan konsektual
merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.pendekatan kontekstual
sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen komponen pembelajaran yang efektif
yaitu konstruktivisme,bertanya,menemukan,masyarakat
belajar,pemodelan,refleksi,penilaian sebenarnya.
http://maistrofisika.blogspot.com
Dalam pengajaran kontekstual
memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu:
1.Mengaitkan adalah strategi
yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi
ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa.
Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi
baru.
2. Mengalami merupakan inti
belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru
dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih
cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan
bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
3. Menerapkan. Siswa
menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru
dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
4. Kerjasama. Siswa yang
bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan.
Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah
yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti
siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
5. Mentransfer. Peran guru
membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan
hapalan
Doantara Yasa (dalam web http://ipotes.wordpress.com
)
2. PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Pendekatan konstruktivisme
merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat
kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan
konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam
pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan
masyarakat.
Dalam pendekatan
konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar dalam
kegiatan pembelajaran. Olek karena itu ,guru lebih mengutamakan keaktifan siswa
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang
sesuai dengan materi yang disajikan unutk
meningkatkankemampuansiswasecarapribadi.
Jadi pendekatan
konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan pengalaman
langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
http://emanbateportofolio.blogspot.com
Secara umum yang disebut
konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan
arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada
satupun teori belajar tentang konstruktivisme,namun terdapat beberapa
pendekatan konstruktivis,misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan
matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan
berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme
sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu lah yang
utama (konstruktivisme individu).
Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis
yang tertarik dengan pengetahuan individu,kepercayaan,konsep diri atau
identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset
mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang
membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
Konstruktivisme social
Berbeda dengan
Piaget,Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial,yaitu terhadap
apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama.
Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks
budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya
membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan
konstruktivisme
Dengan adanya pendekatan
konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan
oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung
sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan
menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
Antara
pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang
ada dalam diri siswa.
Setiap siswa mempunyai
peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
Peran guru hanya sebagai
pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta
memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang
dipelajari
Deceng (dalam web http://deceng.wordpress.com)
3. PENDEKATAN DEDUKTIF
Pendekatan deduktif
(deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik
satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih
dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
http://zalva-kapeta.blog.spot.coml
Pendekatan deduktif merupakan
proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai
pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti
dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke dalam keadaan
khusus.
http://maistrofisika.blogspot.com
4. PENDEKATAN INDUKTIF
Pendekatan induktif menekanan
pada pengamatan dahulu,lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.
Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari
khusus menjadi umum.
http://zalva-kapeta.blog.spot.com
Pendekatan induktif merupakan
proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum
APB Statement No. 4 adalah
contoh dari penelitian induksi,Statement ini adalah suatu usaha APB untuk
membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan
observasi dari praktek yang ada.
PerbedaanPendekatanDeduktifdanInduktif
Teori normatif (normative
theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement) yang berisi satu atau
lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh,premis
yang menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting reports) seharusnya
didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi (net
realizable value measurements of assets) merupakan premis dari teori normatif.
Sebaliknya,teori deskriptif (descriptive theory) berupaya untuk menemukan
hubungan yang sebenarnya terjadi.
http://maistrofisika.blogspot.com
5. PENDEKATAN KONSEP
Pendekatan konsep adalah
pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan
tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep
merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
http://www.sribd.com
Pendekatan Konsep merupakan
suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa
memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep
adalah:
a.Konsep memiliki
gejala-gejala tertentu
b.Konsep diperoleh melalui
pengamatan dan pengalaman langsung
c.Konsep berbeda dalam isi
dan luasnya
d.Konsep yang diperoleh
berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e Konsep yang benar membentuk
pengertian
f. Setiap konsep berbeda
dengan melihat ‘ciri-ciri tertentu
Kondisi-kondisi yang
dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep
adalah:
a.Menanti kesiapan
belajar,kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
b.Mengetengahkan konsep dasar
dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
c.Memperkenalkan konsep yang
spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
d Penjelasan perlahan-lahan
dari yang konkret sampai ke yang abstrak.
Langkah-langkah mengajar
dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu,
a.Tahap enaktik
Tahap enaktik dimulai dari:
- Pengenalan benda konkret.
- Menghubungkan dengan pengalaman lama atau
berupa pengalaman baru.
- Pengamatan,penafsiran tentang benda baru
b.Tahap simbolik
Tahap simbolik siperkenalkan
dengan:
- Simbol,lambang,kode,seperti
angka,huruf. kode,seperti (?=,/) dll.
- Membandingkan antara contoh dan non-contoh
untuk menangkap apakah siswa cukup
mengerti akan ciri-cirinya.
- Memberi nama,dan istilah serta defenisi.
c.Tahap ikonik
Tahap ini adalah tahap
penguasaan konsep secara abstrak,seperti:
- Menyebut
nama,istilah,defmisi,apakah siswa sudah mampu
mengatakannya
http://maistrofisika.blogspot.coml
6. PENDEKATAN PROSES
pendekatan proses merupakan
pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
http://maistrofisika.blogspot.com
Pendekatan proses adalah
pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini
peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting
untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus
dapat mengilustrasikan atau memodelkan
dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai
adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja,ketelitian,keakuratan,keuletan
dalam bekerrja dan sebagainya.
http://www.sribd.com
7. PENDEKATAN SAINS,TEKNOLOGI
DAN MASYARAKAT
Pendekatan Science,Technology
and Society (STS) atau pendekatan Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM)
merupakan gabungan antara pendekatan
konsep,keterampilan proses,CBSA,Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan
lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam
bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS),Science Technology
Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat.
Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu
Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi
Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu
yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah
menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga
mampu mengambil keputusan penting
tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan
dengan keputusan yang telah diambilnya
Filosofi yang mendasari
pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu peserta didik menyusun
sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah
mereka ketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar