MORFOLOGI TUMBUHAN
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji
berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tig organ dasar:
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tig organ dasar:
- Akar,
- Batang, dan
- Daun
Organ-organ
lain dapat digolongkan sebaga organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi
organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori,
karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder penting:
- Bunga
- Buah
- Biji
- Umbi
Tiga yang pertama disebut
sebagai organ seksual karena mutlak diperlukan dalam reproduksi seksual.
MORFOLOGI
DAUN (FOLIUM)
Fungsi Daun :
* sebagai alat pengambilan zat-zat makanan (resorbsi).
* sebagai alat pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
* penguapan air (transpirasi).
* pernafasan (respirasi).
Fungsi Daun :
* sebagai alat pengambilan zat-zat makanan (resorbsi).
* sebagai alat pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
* penguapan air (transpirasi).
* pernafasan (respirasi).
Bagian-Bagian Daun
1. Daun Lengkap
Daun yang lengkap mempunyai bagian- bagian berikut :
* Upih dau atau pelepah daun (vagina),
* Tangkai daun (petiolus)
* Helaian daun (lamina)
Contoh daun lengkap terdapat pada pohon pisang (Musa paradisiaca L).
2. Daun tidak lengkap
Daun tidak lengkap adalah daun yang hanya terdiri atas satu atau dua dari bagian-bagian daun (pelepah, tangkai, helaian daun).
Bentuk Daun (Circumscriptio) Berdasarkan letak bagian daun yang melebar dapat dibedakan 4 golongan daun yaitu daun dengan :
1. Bagian yang terlebar berada di tengah- tengah helaian daun.
2. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun.
3. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebarnya.
MORFOLOGI
BATANG (CAULIS)
Batang merupakan bagian
dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-Sifat Batang :
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
* umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain.
* terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
* biasanya tumbuhnya ke atas.
* ujungnya selalu bertambah panjang.
* mengadakan percabangan.
* umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
Sifat-Sifat Batang :
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
* umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain.
* terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
* biasanya tumbuhnya ke atas.
* ujungnya selalu bertambah panjang.
* mengadakan percabangan.
* umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi Batang :
* Mendukung bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah.
* Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi.
* Sebagai jalan pengangkutan air dan zat- zat makanan dari bawah ke atas dan sebagai jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
* Menjadi tempat penimbunan zat-zat asimilasi makanan cadangan.
* Mendukung bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah.
* Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi.
* Sebagai jalan pengangkutan air dan zat- zat makanan dari bawah ke atas dan sebagai jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
* Menjadi tempat penimbunan zat-zat asimilasi makanan cadangan.
BENTUK BATANG
* Bulat (teres). Contohnya bambu (Bambusa sp)
* Bersegi (angularis)
- Bangun segitiga (tringularis) contohnya batang teki (Cyperus rotundus)
- Segi empat (quadrangularis), contohnya pada batang markisah (Passiflora qudadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth).
* Pipih
- filokladia contohnya pada Muehlenbeckia platyclada Meissn.),
- kladodia contohnya kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
* Bulat (teres). Contohnya bambu (Bambusa sp)
* Bersegi (angularis)
- Bangun segitiga (tringularis) contohnya batang teki (Cyperus rotundus)
- Segi empat (quadrangularis), contohnya pada batang markisah (Passiflora qudadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth).
* Pipih
- filokladia contohnya pada Muehlenbeckia platyclada Meissn.),
- kladodia contohnya kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
Berdasarkan Panjang atau pendeknya umur dari suatu tumbuhan maka tumbuhan dibedakan menjadi :
a. Tumbuhan annual (anuus) yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati, ch. tumbuhan palawija.
b. Tumbuhan bienial (biennis) yaitu tumbuhan tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun, ch. biet (Beta vulgaris L).
c. Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras yaitu tumbuhan dapat mencapai umur sampai puluhan atau ratusan tahun, ch. golongan semak, perdu atau pohon.
MORFOLOGI
AKAR (RADIX)
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik.
Sifat-sifat akar :
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotro) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih- putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umunya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
e. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik.
Sifat-sifat akar :
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotro) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih- putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umunya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
e. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Fungsi Akar :
a. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah.
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
Bagian-Bagian akar :
a. Leher akar atau pangkal akar (collum).
b. Ujung akar (apex radicis).
c. Batang akar (corpus radicis).
d. Cabang-cabang akar (radix lateralis).
e. Serabut akar (fibrilla radicalis).
f. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis).
g. Tudung akar (calyptra).
Macam-macam sistem perakaran pada tumbuhan :
a. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
b. Sistem akar serabut, jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam :
a. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada cabang-cabangnya biasanya cabang- cabangnxa terdiri atas akar-akar yang harus berbentuk serabut.
1. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis). Misalnya pada akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel (Daucus carota)
2. Berbentuk gasing (napiformis. Contohnya pada bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
3. Berbentuk benang (filiformis). Misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).
b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang- cabangnya bercabang lagi.
Pada sistem akar serabut terdapat beberapa bentuk sebagai berikut :
1. Akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, ch. padi (Oryza sativa L. ),
2. Akar serabut keras dan besar seperti tambang, ch. kelapa (Cocos nucifera L.),
3. Akar serabut besar-besar, ch. pandan (Pandanus tectorius Sol.).
ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi tumbuhan adalah melihat keseluruhan fisik
sebagaibagian-bagian yang secara fungsional berbeda. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga
bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
- Organologi, mempelajari struktur dan
fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya;
- Histologi, mempelajari struktur dan
fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
- Sitologi, mempelajari struktur dan
fungsi sel serta organel-organel didalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta
hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai
biologi sel.
JARINGAN MERISTEM
Berdasarkan letak nya dalam tumbuhan, meristem terbagi
menjadi :
- meristem apeks, adalah meristem yang berada di ujung batang dan ujung akar
- meristem lateral, adalah meristem yang menyebabkan organ bertambah lebar ke arah lateral
- meristem interkalar, adalah meristem yang berada diantara jaringan yang sudah berdiferensiasi, misalnya pada ruas-ruas tumbuhan Graminae.
Berdasarkan asalnya, meristem terbagi menjadi meristem
primer dan meristem primer.
- meristem primer, adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik.
- meristem primer, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi.
Pada
meristem apeks primer dapat dibedakan antara promeristem dan daerah
meristematis dibawahnya dimana sel telah mengalami diferensiasi sampai taraf
tertentu. Promeristem terdiri dari pemula-pemula apeks bersama dengan sel
derivatnya yang masih berdekatan dengan pemula.
Daerah
meristematik di bawahnya yang telah sebagian terdiferensiasi terdiri dari :
- protoderm yang menghasilkan epidermis
- prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer
- meristem dasar yang membentuk jaringan dasar seperti parenkim.
Jaringan
meristem, memiliki ciri-ciri dinding sel tipis, bentuk sel isodiametris
dibanding sel dewasa, jumlah protoplasma sangat banyak. Biasanya protoplas sel
meristem tidak memiliki cadangan makanan dan kristal, sedangkan plastida masih
pada tahap pro plastida. Pada Anggiospermae sel meristem memiliki vakuola kecil
yang tersebar diseluruh protoplas.
MERISTEM APIKAL
- Meristem apeks pucuk : Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling muda yang bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit cembung dan dapat berubah-ubah Berbagai bentuk meristem apeks pucuk pada berbagai kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut :
A.Pteridophyta :
- terdiri dari 1 sel disebut sel
apical
- terdiri dari lebih dari 1 sel
disebut initial apikal
- Gymnospermae
a. Type Cycas : terdapat meristem
permukaan dengan bidang pembelahan antiklinal dan periklinal
b. Type Ginkgo : terdapat sel induk
sentral, meristem tepi (perifer) dan meristem rusuk ( meristem tengah)
- Anggiospermae
Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan bahwa terdapat
tiga daerah di apeks pucuk (Gambar 1), yaitu :
1. Dermatogen (I) menjadi epidermis
2. Pleurom (III) akan menjadi
silinder pusat
3. Periblem (II) akan menjadi
korteks
Teori yang dianut hingga sekarang
adala Teori Tunica Corpus oleh Schmidt (1924), yang menyatakan bahwa terdapat 2
daerah pada meristem apeks pucuk yaitu :.
1.
Tunika pada lapisan terluar yang membelah antiklinal akan berdiferensiasi
menjadi epidermis
2.
Corpus dibawah tunica, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan
selain epidermis
. Anggiospermae dan Gymnospermae
seperti teori Hanstein pada apeks pucuk, meristem
apeks akar terdiri dari: Protoderm, meristem korteks, dan meristem silinder
pembuluh Meristem ini termasuk kambium pembuluh dan kambium gabus yang
menyebabkan pertumbuhan menebal dan melebar jauh dari apeks, umum ditemukan
pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Pertumbuhan yang dihasilkannya disebut
pertumbuhan sekunder.
1.Kambium pembuluh
Ialah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder. Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks.
1.Kambium pembuluh
Ialah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder. Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks.
Dari segi morfologi dapat dibedakan menjadi 2 tipe
sel cambium, yaitu:
a. Sel fusiform : bentuk memanjang dengan ujung
meruncing, letak memanjang sejajar dengan sumbu, fungsinya membentuk jaringan
pembuluh sekunder
b. Sel jari-jari empulur : bentuk sel membulat
kecil, tersusun kearah radial membentuk jari-jari empulur
Berdasarkan susunam sel fusiform dapat dibedakan
Berdasarkan susunam sel fusiform dapat dibedakan
a.Kambium bertingkat
,Sel initial tersusun berjajar letak ujung sel sama tinggi
b.Kambium tidak bertingkat,sel initial saling tumpang tindih tidak membentuk deretan.
b.Kambium tidak bertingkat,sel initial saling tumpang tindih tidak membentuk deretan.
2.Kambium gabus
Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm. Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm, felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk kea rah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk
Oleh felogen kea rah dalam.
Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja. Pada penampang melintang felogen terlihat seperti sel empat persegi panjang yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen berbentuk empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur.. Sel felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel . Sel dewasa tidak hidup dan dapat beroso zat padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus (suberin) dalam dinding sel nya
MERISTEM INTERKALAR
Meristem interkalar adalah bagian meristem apeks
yang sewaktu tumbuhan tumbuh terpisah dari apeks oleh daerah-daerah yang lebih
dewasa. Pada batang yang memiliki meristem interkalar, daerah buku akan menjadi
dewasa lebih awal dan meristem interkalar terdapat dalam ruas. Contoh paling
dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar adalah yang terdapat pada batang
rumput-rumputan (Gambar 6.). Pada rumput, pemanjangan ruas dihasilkan oleh
meristem interkalar yang membentuk deretan sel sejajar sumbu. Mula-mula
kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh ruas namun setelah perkembangan
ruang-ruang dalam batang yang biasa ditemukan pada Poaceae, kegiatan itu terbatas
pada aerah tepi dari dasar ruas yaitu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas
yaitu di dekat dan di atas buku.
A. AKAR
Secara umum, ada dua jenis
akar yaitu:
- Akar serabut : Akar ini
umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil
juga memilikinya (dengan catatan,tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan
dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk
memperkokoh berdirinyatumbuhan.
- Akar tunggang : Akar ini
umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsiutamanya adalah untuk menyimpan
makanan.
Anatomi akar terdiri dari:
- Kambium : lapisan sel hidup
pada tumbuhan yang aktif membelah berfungsi
untuk memperbesar batang, terletak di antara
kulit dan kayu.
- Pembuluh tapis (floem) :
deretan sel yang dindingnya searah dengan poros
akar – batang dan berlubang –
lubang halus sehingga membentuk pembuluh.
Fungsinya untuk mengangkut zat
makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
- Pembuluh kayu (xylem) :
deretan sel yang dindingnya searah dengan poros
akar – batang dan menyatu.
Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan
bagian lain tubuh.
B. BATANG
Batang tumbuhan mempunyai
bentuk berbeda – beda. Pada umumnya batang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
:
- Batang Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya
besar, tinggi, dan bercabang – cabang. Daun tumbuhan ini biasanya rimbun.
Contohnya : mangga, jati, pohon jambu, dan lainnya.
- Batang Tidak Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya
tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang.
Contohnya : jagung dan tebu.
- Batang Semu
Tumbuhan jenis ini berupa
pelepah – pelepah yang membentuk batang. Contohnya
: pisang. Keterangan struktur
anatomi batang, yaitu :
1. Epidermis : epidermis
batang mempunyai sel – sel silika dan sel – selgabus, misalnya pada batang tebu
(Saccharum officinarum), dan kadang –kadang di lapisi oleh sel kutikula.
2. Periderm : selaput luar
epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk tonjolan berbentuk piala.
3. Kortek : lapisan luar suatu
organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri
dari sel – sel parenkim.
4. Floem primer : dibentuk
oleh prokambium ujung batang dan akar.
5. Floem sekunder : terdiri
dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
6. Kambium : lapisan sel hidup
terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam
dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. Fungsinya untuk memperbesar
batang.
7. Xylem sekunder : terdiri
dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
8. Xylem primer : dibentuk
oleh prokambium ujung batang dan akar.
C. DAUN
Daun mempunyai bentuk yang
bermacam – macam. Bentuk daun dapat dibedakan
menjadi 5 macam, yaitu :
ø Bentuk bulat atau bundar :
teratai besar.
ø Bentuk perisai : daun jarak.
ø Bentuk jorong : daun nangka
dan nyamplung.
ø Bentuk memanjang : daun
sirkaya dan sirsakø Bentuk lanset : daun kamboja.
Keterangan gambar anatomi
daun, yaitu :
- Epidermis terbagi atas epidermis atas
dan epidermis bawah.
Epidermis berfungsi melindungi
jaringan di bawahnya.
- Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
- Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga.
Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
- Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan
floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun
(untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
- Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ
respirasi. Stoma mengambil
CO2 dari udara untuk dijadikan
bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara
dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma
terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga
bernafas melalui lentisel yang
terletak pada batang.
—D. BUNGA
Mahkota bunga : untuk memikat
serangga yang menolong penyerbukan.
Benang sari : merupakan alat
kelamin jantan pada tumbuhan, mengandung tepung
sari.
Kelopak : pembungkus bunga
selagi kuncup.
Putik : alat kelamin betina pada tumbuhan,
yang akan menjadi bakal buah.
Dasar bunga : terletak di pangkal bunga,
tempat melekatnya perhiasan bunga dan
alat pembiakan.
Tangkai bunga : tempat
melekatnya bunga.
—E. BUAH
Buah merupakan perkembangan
dinding bakal buah dan terkadang juga bagian –
bagian bunga lainnya. Buah
terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
F. BIJI
Keterangan struktur anatomi
biji, yaitu :
- Kulit biji : terletak di
bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
- Hipokotil : bagian bawah
aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
- Radikula : bagian terminal
(ujung).
- Epikotil : bagian atas
pangkal.
- Plumula : bagian ujung,
yaitu pucuk dengan sepasang daun.
- Kotiledon : bagian cadangan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar